Nganjuk merupakan kota yang paling tua di Jawa Timur. Asal Usul Kota Nganjuk dulunya bernama Anjuk Ladang yang berarti Tanah Kemenangan dalam Bahasa Jawa. Kota ini tercatat dibangun pada tahun 937 Masehi atau 859 Saka. Sekilas informasi tentang sejarah Kota Nganjuk ini akan memberi anda tambahan informasi baru yang menarik.
Sejarah Kota Nganjuk
Kota Nganjuk menurut adminstratif terbagi menjadi empat daerah, yaitu Nganjuk, Kertosono, Berbek dan Godean. Sejarah kota Nganjuk ini berawal dari Kabupaten Berbek yang pada saat itu dipimpin oleh Raden Toemenggoeng Sosrokoesoemo 1. Pada tahun 1880, ibukota kabupaten Berbek akhirnya dipindahkan ke Kabupaten Nganjuk.
Awal mula kisah berawal dari seorang kakek yang hidup di daerah Kertosono yang biasa dipanggil Mbah Kerto. Beliau adalah pembabat hutan yang menjadi cikal bakal wilayah Kertosono saat ini. Babat alas yang dilakukan Mbah Kerto ini bertujuan untuk mempertahankan wilayah dari kekuasaan Belanda.
Perang tak bisa dihindari, hingga terjadi perang yang terkenal kala itu bernama ‘Treteg Tosono’. Perang tersebut terjadi diatas jembatan Sungai Brantas yang begitu melegenda. Jembatan Sungai Brantas yang menjadi saksi bisu perang antara rakyat Indonesia dan Belanda ini saat ini masih berdiri, hanya saja tidak bisa lagi digunakan.
Salah satu cerita tentang Asal Usul Kota Nganjuk ini berasal dari Kertosono. Nama salah satu wilayah daerah Nganjuk tersebut diambil dari nama Mbah Kerto yang sudah ikut berjasa dalam mempertahankan daerahnya dari serangan penjajah saat itu. Nama Mbah Kerto akan tetap selalu dikenang dan dihormati.