Kota Aceh terkenal dengan wisata religinya. Salah satunya adalah Masjid Raya Baiturrahman yang begitu populer dan selalu menjadi destinasi wisata utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh. Umumnya masjid hanya digunakan untuk keperluan ibadah. Tetapi masjid ini juga menjadi tempat wisata favorit di Aceh. Masjid ini adalah kebanggaan masayarakat Aceh Bagi Anda yang sedang menikmati liburan di Aceh, rasanya masih ada yang kurang bila belum bertandang ke masjid yang merupakan ikon kota Banda Aceh ini.
Sejarah Masjid Raya Baiturrahman
Masjid ini mempunyai nilai sejarah yang menarik untuk ditelisik. Ternyata, Masjid Raya Baiturrahman sudah berumur ratusan tahun. Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada awal abad ke 17 Masehi atau tahun 1022 Hijriah, masjid ini pada awalnya ditujukan sebagai pusat pengajaran ilmu agama Islam di Indonesia. Oleh sebab itu banyak santri dari segala penjuru nusantara yang datang menimba ilmu di sini. Bahkan ada pula beberapa murid dari mancanegara seperto Arab, India, Pakistan, dan Turki. Hal ini pulalah yang membuat kota Aceh dijuluki sebagai Kota Serambi Mekah.
Pada saat gempa berukuran 8 SR dan tsunami melanda Aceh di tahun 2004, orang-orang berbondong-bondong ke sini untuk berlindung dan mengungsi. Sejak saat itu pula, jumlah wisatawan yang mengunjungi masjid ini semakin meningkat. Mereka rata-rata tertarik dengan kisah yang menceritakan bahwa masjid ini adalah satu dari sedikit bangunan di Banda Aceh yang masih berdiri kokoh saat gempa besar dan tsunami tersebut terjadi.
Indahnya Bangunan Masjid Raya Baiturrahman
Hingga saat ini, Masid Raya Baiturrahman direnovasi sebanyak 5 kali. Beberapa areanya pun sudah mengalami perluasan. Anda dijamin akan terpesona dengan megahnya arsitektur bangunan masjid yang sudah berusia ratusan tahun tersebut. Dari kejauhan saja, kemegahan masjid yang dibangun dengan interior dan eksterior ala Turki ini sudah terlihat. Kombinasi warna putuh pada lantai dan warna hitam pada kubahnya terlihat sangat elegan. Masjid ini tampak semakin kokoh dengan 7 menara yang mengelilinginya. Masjid Raya Baiturrahman berukuran sangat luas sehingga dapat menampung hampir 2000 orang. Masjid ini sendiri dibangun di tanah berukuran 4 hektar. Karena kemegahan dan keindahannya, tak heran jika masjid ini berhasil masuk dalam 100 masjid terindah di dunia dan sangat direkomendasikan oleh Luarkota.com. Saking bagusnya, miniatur masjid Aceh ini banyak dibangun di kota-kota lain.
Di bagian halaman masjid terdapat kolam dan air mancur. Selain itu, Anda juga dapat meligat taman dengan hamparan ruput berwarna hijau. Semua ini membuat suasana di masjid ini sangat asri, sejuk, dan tenang. Tak heran jika pengunjung betah berlama-lama berada di sini. Sambil beristirahat di pelataran masjid, pengunjung ataupun wisatawan biasanya berfoto di sekitar masjid. Masjid Raya Baiturrahman memang merupakan masjid yang instagenic. Bagian yang paling menarik adalah adanya payung-payung elektrik seperti yang ada di Masjid Nabawi Madinah. Jika Anda berfoto di halaman masjid dengan latar belakang payung-payung elektrik tersebut, mungkin beberapa orang akan mengira Anda sedang menjalankan ibadah umroh. Keberadaan payung-payung elektrik juga membuat pelataran masjid terhindar dari sinar terik matahari.
Jika dilihat dari depan, Masjid ini tampak seperti bangunan Taj Mahal di India. Jadi sebenarnya keseluruhan desain arsitektur masjid ini adalah kombinasi konsep dari berbagai negara. Selain menggunakan desain Timur Tengah sebagai konsep utamanya, ada beberapa bagian masjid yang dibuat dengan konsep Eropa. Gerbang utama masjid, misalnya, dibangun dengan model arsitektur klasik Belanda. Sementara itu, serambi masjid mempunyai konsep artisektur Spanyol. Karakteristik arsitektur kuno India juga terlihat pada pintu yang menghubungkan serambi dengan ruangan utama masjid.
Lokasi Masjid Raya Baitturahman
Masjid ini terletak di pusat kota Banda Aceh yaitu di Jalan Moh. Jam No 1. Jika Anda berangkat dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Anda bisa langsung naik Bus Damri menuju lokasi. Dalam waktu kurang lebih 30 menit, Anda sudah sampai masjid. Sebenarnya jika Anda sudah berada di kota Banda Aceh, menemukan masjid ini sama sekali tidak sulit karena ukurannya yang sangat besar sehingga terlihat dari kejauhan. Jika masih bingung dengan lokasinya, Anda bisa langsung bertanya pada penduduk sekitar atau menggunakan Google Map. Sebagai tempat ibadah, Masjid ini buka 24 jam setiap hari. Anda bisa mengunjunginya kapan saja dengan gratis.
Terletak di jantung kota Banda Aceh, masjid ini terbilang memiliki lokasi yang sangat strategis. Di sekitar masjid banyak dijumpai para pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman. Selain itu banyak pula penjual mainan. Masjid ini memang dijadikan masyarakat sekitar sebagai tempat mencari rezeki. Dengan banyaknya pedagang yang berjualan di depan halaman masjid, wisatawan tak perlu jauh-jauh mencari makanan. Tak jauh dari masjid, Anda bisa menemukan objek-objek wisata lain yang populer di Banda Aceh seperti Museum Tsunami, Museum Negeri Aceh, Kapal Tsunami, Makam Massal Siron, dan Taman Sari Gunongan. Jadi, setelah berkunjung ke Masjid Raya baiturrahman, Anda bisa sekalian mampir menuju tempat wisata lain yang berada di dekat masjid.