Bagi para pengguna web, hosting memang dianggap seperti sebuah rumah yang tak tergantikan. Akan tetapi, mahalnya harga sewa sering kali benar-benar menguras kantong untuk bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Oleh karena itu, terdapat inisiatif untuk membuat hosting secara pribadi. Bagi sebagian besar orang, cara seperti ini kemungkinan besar sudah dianggap mudah. Namun, bagi yang belum mengetahuinya hal ini memang perlu diperhatikan.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuat Hosting Hosting Sendiri
Pastikan Hardware Support untuk Hosting
Berinisiatif sendiri untuk membuat sebuah hosting dalam penggunaan web agaknya menjadi sebuah ide bagus. Namun, menyambangi penggunaan hosting dengan komputer tua agaknya kamu harus pindah haluan.
Hal ini dikarenakan server hosting harus tetap online, maka kamu harus mempunyai perangkat yang memadai. Baik itu dari RAM, processor, sampai penggunaan sistem operasi yang cocok. Pastinya harus mengeluarkan biaya lagi untuk mendapat perangkat yang sesuai.
Penggunaan Server yang up to date
Selain memperhatikan penggunaan perangkat yang harus memadai, siapa sangka kalau penggunaan softwarenya juga harus selalu update. Kalau soal menginstall atau uninstall software kemungkinan besar sudah diketahui oleh sebagian besar orang.
Tetapi lain cerita kalau harus terus memantau dan memeriksa update aplikasi dari waktu ke waktu. Memang tidak mudah, tetapi inilah tantangan membuat software secara pribadi dan mandiri.
Waktu Tersita Hanya untuk Hosting
Sebelum membahas lebih lanjut, kamu juga harus tahu kalau ternyata membuat hosting secara pribadi akan sangat menguras waktu. Sekarang baru sadar, bukan kenapa harga sewa hosting saja mahal? Inilah prinsip waktu adalah uang.
Melakukan setting hosting dari awal sampai akhir membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Oleh karenanya wajar saja kamu dikerahkan untuk bekerja keras. Meski membuang cukup banyak waktu, yakin masih ingin membuat hosting sendiri?
Jaringan Internet Harus Selalu Stabil
Kata “selalu” di sini seolah sudah menjadi sebuah kewajiban yang harus dipenuhi. Bahkan lebih dari itu, penggunaan jaringan yang ekstra stabil sangat dibutuhkan agar hosting kamu selalu online.
Misalnya saja sebuah jaringan terkenal yang biasa digunakan adalah ISP Telkom. Sudah diketahui bagaimana keseringan gagalnya dalam penggunaan jaringan sehari-hari, bukan? Untuk mengatasi hal ini, kamu harus segera memutuskannya.
Keamanan Jaringan Tidak Memadai
Masalah keamanan jaringan untuk sebuah hosting yang dibuat sendiri sudah menjadi resiko yang harus dihadapi. Tahu website Ditjen pajak? Beberapa waktu lalu dikabarkan sempat terkena hack.
Nah! Dari sini kita juga belajar, kalau website ditjen kominfo yang sangat berguna untuk kelas nasional saja mampu dibajak, jangankan hosting yang dibuat sendiri? Bukannya Menakut-nakuti, hanya saja memang demikian risiko yang harus dihadapi.
Kalau masalah keamanan yang terkena hack juga siapa saja tidak menginginkannya, bukan? Sekalipun Anda, pengguna baru yang berkeinginan melakukan pembuatan hosting secara pribadi. Lantas, bagaimana cara membuatnya?
- Gunakan Server WAMP dengan media computer lama yang sudah tidak terpakai
- Uji Server WAMP di php guna menguji apakah sudah berjalan semestinya
- Konfigurasi Database Mysql untuk mengorganisir data menjadi sebuah database
- Ubah Web Jadi Online dengan mengkonfigurasikan software Apache pada setting guna menolak segala koneksi dari bawaannya
- Beri Nama Domain. Ingin gratis? Kamu bisa menggunakan BlueHost.
Itulah beberapa hal yang bisa diperhatikan sebelum membuat hosting sendiri. Serta beberapa trik mudahnya jika kamu membuat hosting sendiri. Meski ribet, usaha keras memang diperlukan untuk orang-orang sukses.
Tapi jika kamu tidak ingin ribet, aman dan ingin memiliki web server terbaik saat ini, kamu bisa memilih membeli Cloud Hosting Indonesia dari penyedia hosting terbaik di Indonesia tentunya.