Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu memperhatikan jenis permainan anak demi perkembangan dan pertumbuhannya. Permainan yang baik untuk anak tidak hanya dapat menghibur tetapi juga dapat membangun kreativitas, keterampilan dan daya imajinasi. Dengan begitu, tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan baik sehingga anak dapat berkembang dengan semestinya. Karena tidak semua jenis permainan yang diperuntukan bagi anak dapat mendukung tumbuh kembangnya, kita harus pintar dalam memilih jenis permainan yang tepat.
Mengenal Permainan Anak Berdasarkan dengan Usia, Latar Sosial dan Suasana Hati
Karena tumbuh kembang anak dimulai sejak ia masih bayi, pemilihan jenis permainan yang baik juga harus dilakukan sejak anak masih bayi. Jenis permainan yang baik digunakan oleh anak berusia bayi adalah permainan bebas atau Unoccupied play. Jenis permainan ini mampu memicu pergerakan dan kreativitas anak. Jika diperhatikan dengan seksama, permainan bebas merupakan jenis permainan yang paling mendasar yang dilakukan oleh anak-anak. Lempar dan menangkap bola merupakan salah satu contoh permainan yang masuk ke adalam Unoccupied play. Mainan yang memiliki warna dan bentuk yang berbeda menjadi jenis mainan yang cocok dimainkan oleh anak yang masih bayi. Agar lebih aman, hindari mainan dengan ukuran yang kecil dan cahaya yang tajam karena dapat memberikan dampak buruk bagi bayi. Selain Unoccupied play, berikut beberapa jenis permainan anak yang baik bagi tumbuh kembang anak beradasarkan dengan usia, latar sosial dan suasana hati:
- Permainan sendiri atau Independent play
Permainan yang masuk ke dalam independent play merupakan jenis permainan yang diperuntukan untuk bermain secara individual. Sebagai orang tua, peran kita hanya sebagai pengawas. Permainan sendiri sangat bagi bagi tumbuh kembang anak karena dapat membantu anak sebagai pribadi yang mandiri. Tanpa keterlibatan orang lain, anak nantinya memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan dapat memutuskan tindakan seperti apa yang harus dilakukan demi menyelesaikan permainan yang mereka mainkan. Jenis permainan sendiri sangat tepat diberikan kepada anak berusia 2 hingga 3 tahun. Anak yang berusia 2 hingga 3 tahun memiliki keterampilan berbicara yang terbatas sehingga merasa nyaman untuk bermain seorang diri.
- Permainan mengamati atau Onlooker play
Pernahkan Anda melihat ada seorang anak yang hanya melihat dan mengamati anak lainnya ketika bermain? Meskipun anak tersebut tidak ikut menjadi bagian dari permainan, anak tersebut pada dasarnya sedang turut bermain. Permainan mengamati atau Onlooker play dapat membantu anak berkomunikasi dengan anak lainnya dan memahami akan peraturan dari permainan tertentu. Contoh permainan mengamati adalah anak yang memperhatikan anak lainnya ketika bermain lompat tali.
- Permainan paralel
Seiring dengan bertambahnya usia, anak-anak akan memilih kebiasaan untuk membaur dengan anak lain. Pada awalnya, anak yang sedang membaur dengan temannya akan bermain permainan sendiri. Anak tersebut akan fokus terhadap permainan yang ia mainkan meskipun ada anak lain yang sedang memainkan permainan yang sama. Meskipun begitu, anak-anak yang sedang bermain akan menyisihkan waktunya untuk berbicara atau bertukar mainan dengan anak-anak yang berada di sekitarnya sehingga menimbulkan interaksi langsung dengan anak lain.
- Permainan asosiatif
Permainan asosiatif memiliki kesamaan dengan permainan mengamati. Ketika anak sedang memainkan permainan asosiatif, mereka akan meniru gerakan anak lain yang sedang bermain. Selama anak merasa tertarik akan gerakan tertentu, anak tersebut akan meniru beragam jenis permainan yang dilihat. Salah satu contoh dari jenis permainan asosiatif adalah ketika bermain petak umpet. Ketika anak melihat anak lain bermain petak umpet, anak tersebut tidak hanya akan memperhatikan tetapi turut serta untuk bermain petak umpet dengan teman-temannya. Meskipun anak tidak paham akan peraturan dari permainan yang dimainkan, anak tersebut tetap bermain tanpa memikirkan peraturan yang harus dipatuhinya.
Permainan Anak Usia Sekolah
Jenis permainan yang dimainkan oleh anak usia sekolah adalah permainan berkelompok atau cooperative play. Selama bermain permainan jenis ini, segala jenis keterampilan anak akan digunakan. Komunikasi menjadi jenis keterampilan anak yang banyak digunakan ketika bermain permainan berkelompok. Permainan anak yang banyak dimainkan oleh anak usia sekolah ini juga mengandalkan kerjasama dengan teman atau anak lainnya. Tujuan dari kerjasama yang diterapkan oleh anak adalah menyelesaikan misi permainan, yakni memenangkan permainan yang dimainkan. Ular naga dan sepak bola menjadi contoh permainan berkelompok yang dimainkan anak usia sekolah. Permainan kelompok lebih sering dimainkan di luar ruangan daripada di dalam ruangan. Permainan berkelompok sangat digemari oleh anak karena banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk berinteraksi dengan teman. Di dalam bermain permainan berkelompok, orang tua hanya bertugas sebagai seorang pengawas.ย Jika kita menerapkan jenis permainan berdasarkan dengan usia, latar sosial dan suasana hati yang tepat, tumbuh kembang anak tentunya dapat diwujudkan dengan baik. Karena tumbuh kembang anak juga dapat diwujudkan berdasarkan dengan jenis permainan yang mereka mainkan, kita tidak boleh sembarang dalam memilih permainan. Memperhatikan usia dan suasana hati anak menjadi cara terbaik yang dapat kita lakukan guna mendapatkan jenis permainan yang tepat. Untuk mendapatkan permainan yang tepat, tempat jual perosotan anak merupakan tempat terbaik yang dapat dikunjungi.