Di era globalisasi ini, teknologi terus menunjukkan perkembangannya yang tak terbendung. Teknologi terus dikembangkan demi menghasilkan produk-produk terbaik yang berguna di kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan yang sangat pesat adalah telepon seluler atau handphone. Pada awal kemunculannya, handphone hadir dengan sangat sederhana dan fungsi yang terbatas. Saat itu, handphone masih hanya bisa berfungsi sebagai alat komunikasi baik melalui telepon maupun pesan singkat alias SMS. Seiring dengan perkembangannya, handphone memiliki fungsi yang semakin beragam, salah satunya adalah bisa digunakan untuk mengakses internet.
Setelah itu, teknologi Android muncul dengan berbagai terobosan yang mereka tawarkan. Dengan kehadiran sistem operasi Android, handphone menjadi semakin canggih dan sering disebut sebagai telepon cerdas atau smartphone. Smartphone mampu menjalankan berbagai macam fungsi selain melakukan panggilan telepon dan SMS. Smartphone mampu menjalankan beragam aplikasi mulai dari social media, game, dan aplikasi lain termasuk untuk menjalankan bisnis. Dengan berbagai fungsi tersebut, membuat perusahaan teknologi berlomba-lomba untuk menciptakan smartphone dengan kualitas terbaik. Tidak hanya bersaing dengan kualitasnya saja, perusahaan tersebut juga berusaha menawarakan smartphone dengan harga yang terjangkau. Hal ini dilakukan agar produk yang mereka keluarkan tidak hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas saja, tetapi semua kalangan masyarakat.
Salah satu perusahaan teknologi yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Produsen asal Tiongkok yang berdiri sejak tahun 2010 ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pasalnya, Xiaomi telah menjadi perusahaan smartphone terbesar di Tiongkok pada tahun 2014. Kemudian pada tahun 2017, Xiaomi berada pada urutan ke-5 sebagai perusahaan smartphone terbesar di dunia. Hal ini tidak terlepas dari komitmen dari Xiaomi yang selalu menghadirkan smartphone dengan spesifikasi tinggi namun dibanderol dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Xiaomi Indonesia sendiri terdiri atas dua jenis berdasarkan garansinya. Kedua jenis tersebut adalah garansi resmi dan garansi distributor.
Smartphone Xiaomi dengan garansi resmi yang terdapat di Indonesia adalah produk yang dipasarkan oleh distributor resmi yang sebelumnya telah ditunjuk oleh pihak Xiaomi. Di Indonesia, smartphone Xiaomi dipasarkan oleh Erajaya dengan distributornya adalah PT Teletama Artha Mandiri (TAM). Sedangkan untuk garansi distributor adalah smartphone Xiaomi yang masuk ke Indonesia melalui pihak ketiga. Untuk Xiaomi yang bergaransi distributor ini sebagian ada yang terdaftar tetapi ada juga yang masuk secara ilegal demi menghindari pajak. Untuk tipe ini disebut sebagai HP Blackmarket atau BM.
Cara Membedakan Xiaomi Indonesia Bergaransi Resmi dan Distributor
Terkadang masih banyak orang yang tidak mengetahui perbedaan antara Xiaomi Indonesia yang bergaransi resmi dan bergaransi distributor. Untuk Xiaomi yang memiliki garansi resmi menggunakan standar jangka waktu satu tahun sejak smartphone tersebut dibeli. Smartphone tersebut sudah disesuaikan standar yang digunakan di Indonesia baik dari software dan hardware. Berbeda dengan Xiaomi bergaransi distributor yang masuk ke Indonesia tanpa adanya penyesuaian dengan standar baik software maupun hardware yang digunakan di Indonesia. Akibatnya, terdapat beberapa fitur dari smartphone yang tidak berfungsi. Bagi Anda yang masih bingung membedakan antara Xiaomi yang bergaransi resmi dan distributor, kali ini kami sajikan beberapa perbedaan dari keduanya. Simak ulasannya sebagai berikut :
- Tidak Terdapat Google Play
Google Play adalah aplikasi yang digunakan sebagai tempat untuk mengunduh dan memperbarui berbagai macam aplikasi yang terdapat di smartphone. Pembaruan atau update dilakukan agar aplikasi yang dijalankan tetap berjalan dengan baik. Dengan melakukan pembaruan, biasanya terdapat fitur baru yang bisa digunakan hingga perbaikan-perbaikan dari aplikasi tersebut. Pada Xiaomi yang bergaransi distributor, ROM yang terpasang biasanya menggunakan versi Tiongkok. Sehingga, bahasa yang digunakan pun adalah bahasa Tiongkok dan Inggris. ROM yang berfungsi menjalankan semua fitur di smartphone yang versi Tiongkok ini tidak terdapat Google Play Store di dalamnya. Sedangkan yang tersedia adalah Android Store versi Tiongkok. Hal ini disebabkan layanan Google diblokir di Tiongkok. Termasuk beberapa aplikasi lainnya seperti Whatsapp, Facebook, dan Twitter. Selain itu, ROM versi Tiongkok juga tidak bisa meng-update MIUI. Sehingga, smartphone tidak bisa mendapatkan pembaruan yang sebenarnya digunakan untuk memperbaiki performa Xiaomi. Kabar baiknya, kini Xiaomi dengan garansi distributor telah memakai ROM distributor. Sehingga, sudah terdapat bahasa Indonesia dan juga terdapat Google Play Store di dalamnya. Namun tetap saja, Xiaomi bergaransi distributor ini tidak mendukung update sehingga performa dari Xiaomi juga tidak bisa ditingkatkan. Sedangkan untuk Xiaomi Indonesia yang bergaransi resmi, ROM yang digunakan adalah ROM versi global. Artinya, Xiaomi dapat melakukan update MIUI untuk menikmati performa Xiaomi yang lebih baik.
- ROM Tidak Stabil
Xioami dengan garansi distributor memang telah dibekali ROM distributor. Namun, ROM ini tidak bisa melakukan pembaruan MIUI. Selain itu, ROM distributor ini juga sering mengundang masalah. Beberapa masalah yang sering menjadi keluhan antara lain adanya aplikasi tertentu yang terinstall otomatis, smartphone melakukan restart sendiri, tiba-tiba mati, dan lain sebagainya. Hal ini tentu tidak mengejutkan, karena ROM yang digunakan berasal dari distributor. Berbeda dengan Xiaomi bergaransi resmi yang dibekali ROM global dengan para programmer dan engineer yang handal. Bagi Xiaomi yang mengalami masalah tersebut, bisa diatasi dengan melakukan flashing untuk menggantinya dengan ROM global. Namun, tidak selalu flashing ini dapat berhasil. Pasalnya, proses flashing ini cukup sulit dan membutuhkan aplikasi khusus. Dampak jika terjadi kegagalan flashing pun cukup fatal, yakni smartphone akan mati secara total.
- Layanan Purna Jual
Setiap produk teknologi termasuk smartphone pasti akan menemui berbagai masalah setelah lama digunakan. Smartphone yang mengalami masalah bisa diselesaikan dengan membawanya ke tempat servis. Namun, Xiaomi Indonesia yang bergaransi distributor memiliki prosedur yang cukup ribet karena harus membawanya ke tempat membeli. Setelah itu, smartphone akan dibawa ke distributor untuk diperbaiki. Berbeda dengan garansi resmi di mana kita bisa klaim garansinya ke service center Xiaomi yang telah tersebar di Indonesia.
Review Xiaomi Redmi Note 3
Setelah mengetahui perbedaan antara Xiaomi Indonesia yang bergaransi resmi dan distributor, kini kami berikan review singkat mengenai salah satu produk Xiaomi yaitu Xiaomi Redmi Note 3. Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 3 ini memang tidak jauh dari pendahulunya, yaitu Redmi Note 2. Keduanya, sama-sama menggunakn sistem operasi Android 5.0.2 Lollipop dengan processor Mediatek helio x10 Octa-core 2.0 Ghz. Smartphone ini dibekali kamera belakang dengan resolusi 13 MP dan 5 MP untuk kamera depan.
Xiaomi tipe ini memiliki tampilan yang elegan dengan menggunakan material Full Metal (Aluminium Alloy). Smartphone dengan ukuran layar 5.5 Inch ini telah Full HD dengan jenis IPS yang mampu menampilkan grafis dengan lebih jernih. Untuk harga dari Xiaomi Redmi Note 3 ini terdapat dua macam yaitu Rp 1.100.000 (16/2GB) dan Rp 1.300.000 (32/3GB).